Friday, March 29, 2019

Sekolah Master di Inggris dengan Modal £200??

Ini cerita lucu tapi nyata yang saya alami sendiri. Peristiwa terjadi sekitar 18 tahun yang lalu saat dimana untuk pertama kalinya saya menginjakkan kaki di benua Inggris tanah milik Ratu Elizabeth II dalam rangka mengejar cita-cita untuk mendapatkan gelar master seperti cita-cita kebanyakan orang yang ingin menimba ilmu di luar negeri (maklum saya berasal anak desa dan dari keluarga miskin). 
Singkat cerita saya berangkat dari Bandara International Soekarno-Hatta Terminal 2 (dua) menggunakan pesawat KLM Airline menuju ke bandara Schipol Amsterdam Belanda. Setelah mengudara hampir 12 jam lamanya, akhirnya pagi hari mendarat juga di bandara internasional Schipol Amsterdam yang sangat megah, luas dan modern saat itu (saya kira hingga kini). Saat keluar turun dari pesawat menuju ke ruang tunggu di terminal saya berjalan sambil terkagum-kagum melihat fasilitas modern, kebersihan dan kesibukan penumpang pesawat hilir-mudik di salah satu bandara tersibuk di dunia tersebut. Sembari berjalan saya mencoba membaca papan informasi elektronik penerbangan dan tanda penunjuk (sign plank) yang bertebaran di bandara untuk mengecek dan mencari pintu (Gate) penerbangan lanjutan saya ke Birmingham Inggris. Akhirnya saya ketemu gate dan menunggu di ruang tersebut untuk boarding penerbangan berikutnya sambil hati berdebar-debar dan penuh semangat membayangkan keindahan alam, budaya dan masyarakat serta ke-modern-nan negara maju tersebut.
Singkat cerita saya akhirnya boarding ke pesawat dan terbang menuju ke Birmingham Airport Inggris, setelah mengudara kurang lebih 1 jam, 20 menit lamanya, akhirnya pesawat mendarat dengan mulus di Birmingham Airport. Sejurus kemudian saya keluar sambil membawa bagasi 1 tas lumayan besar dan tas di punggung menuju ke bilik imigrasi untuk pengecekan visa dan passport. Disini lah cerita lucu dan nyata tetapi penuh kepercayaan diri (self-confident) itu terjadi.

Saat tiba di counter imigrasi dan saya maju ke meja petugas imigrasi yang akan memeriksa kelengkapan dokumen yang saya miliki, singkat cerita terjadi dialog pendek antara saya dan petugas tersebut sebagai berikut:

Petugas imigrasi: Hi Alue Dohong good morning and how are you today?
SayaHi good morning and I am fine thank you (sedikit lancar menjawab maklum baru selesai kursus di British Council Jakarta hahaha 😀😀😀).
Petugas Imigrasi: What are doing here in UK?
Saya: I am going to study my Master at Nottingham University?
Petugas Imigrasi: Oh I see, you said you are going to study here at UK, how long do you want to stay here? (sambil melihat visa di passport)
Saya: I will stay here approximately 1 year.
Petugas Imigrasi: Ok then, what things that you are bringing with you in your suitcase? Do you have anything to declare?
Saya: I am bringing my clothes and other personal needs. Nothing to declare.
Dialog berikut ini merupakan bagian paling lucu, nyata tetapi juga sebenarnya cukup memalukan hahaha 😀😀😀
Petugas Imigrasi: as you are going to study here, do you have money with you?
Saya: Yes I have.
Petugas Imigrasi: How much money do you have with you?
Saya: I have Two Hundred Pound Sterling (£200) with me (menjawab dengan yakin dan bangga menyebut jumlah uang tersebut hahaha 😀😀😀)
Petugas Imigrasi: What’s??? £200?? Are you going to study here in UK only with £200?. That’s not much money for study here (jawabnya terheran-heran sambil geleng-geleng kepala).
Saya: but I have my scholarship for this study (timpal saya);
Petugas: anyway…plak..plak..go please (petugas tersebut cemberut sambil geleng2 kepala sembari memberi stempel ke passport dengan keras serta menyuruh saya pergi).

Setelah itu saya berjalan menuju ke pintu keluar kedatangan bandara Birmingham sambil memikirkan dan membayangkan apa yang sebenarnya ada di benak si petugas imigrasi tersebut. Saya berandai-andai isi hati petugas tersebut…ah anak ini mau sekolah di negara saya cuma bawa uang £200?? Cukup buat beli apa uang sebanyak itu?? Mahasiswa ini cuma memberikan beban kepada negera saya dengan bersekolah disini??? Dstnya…sampai saya tiba akhir di luar bandara dengan suhu saat itu sudah cukup dingin (sekitar 15oC) sambil menunggu teman yang berjanji untuk menjemput saya di bandara itu.

Tunggu cerita selanjutnya tentang suka duka yang saya alami saat sekolah Master di UK.





Short Interview with a Tourist from Australia on Pulau Padar NTT

On 7th July 2022 I visited Pulau Padar (Padar Island), one of the Islands in the Komodo National Park in Nusa Tenggara Timur Province. Pulau...