Saturday, December 21, 2024

Orangutan Sang Penjaga Rimba


Oleh: Alue Dohong

Ditengah hutan rimba yang subur, berbagai mahkluk liar berkeliaran dengan damai dan bersahaja,
Berdiri gagah seorang penjaga rimba mulia, Orangutan, pelindung tempat suci dan sakral,
Dengan mata yang lembut dan bulu merah nan-cerah, Dia bergerak lincah diantara pepohonan dengan lincah,
Mengawasi hutannya dengan hati-hati, melestarikan misteri alamnya.

Tangannya yang kuat menjangkau pohon dalam pelukan,
Untuk tanaman dan makhluk hidup, simbol harmoni dan kedamaian,
Di dunia yang sering sekali dipenuhi perseteruan, penindasan, dan kerakusan.

Oh Orangutan, mulia dan bijaksana, kehadiranmu menghadirkan kekaguman,
Semoga rumahmu di hutan selalu terjaga dan terpelihara,
Dibawah pengawasan mu yang penuh kasih sayang.

Penjaga hutan, sungguh benar, aku mengharapkan kekuatan dari mu,
untuk menjaga tanah yang begitu murni dan liar serta menjaganya agar tetap aman sepanjang masa,
Jadi mari bergandengan tangan dan hati dengan raja mulia dan berjanji berdiri di sisinya dalam harmoni bersama.
 

Hutanku Nafasku

Oleh: Alue Dohong

Di hutan, aku menemukan nafasku, tempat berlindung, pelipur lara, dań istirahatku,
Diantara pohon-pohon yang menjulang tinggi dan megah, aku merasakan kehadiran Ilahi.

Gemerisik dedaunan, angin sepoi-sepoi, membisikan rahasia yang tanya dipahami oleh hutan,
Sebuah simfoni dari nyanyian manis alam, ditempat nan suci ini aku berada.

Kanopi diatas, pelukan yang menaungi, tempat berlindung dari kesibukan duniawi,
Aku menghirup udara segar nan harum, dan terasa masalahku pun sirna perlahan-lahan.

Di dalam hutan, jiwaku terbaharui, semangatku terangkat, jiwaku dipenuhi rasa damai dan tenang,
Dibawah naungan hutan nan suci, kurasakan kemerdekaan dan kebebasan.

Ku akan kembali dan bersua dengan hutan berkali-kali, untuk menemukan nafasku nan hilang,
hutan pelipur laraku dan penyuci jiwaku,
Di dalam hutan kutemukan berkat sejati, hutan nafasku tempat istirahatku nan-abadi.

Jakarta, Akhir September 2024
  

Hutan Penyembuh Jiwaku

Oleh: Alue Dohong

Di jantung hutan, aku menemukan ketenangan,
Tempat dimana kekwatiran dan ketakutanku dapat terhapus.

Pepohonan membisikan rahasia dalam angin sepoi-sepoi,
Kebijaksanaan mereka menenangkan jiwaku dengan mudah.

Sinar matahari yang berbintik-bintik menari-nari diantara dedaunan,
Melukiskan gambaran ketenangan yang melegakan fikiranku dari kekacauan dan kebisingan duniawi.

Ditempat kudus ini jiwaku terbentang,
Aroma lumut dan pakis yang bersahaja menangkan indraku, rohku yang merindukan.

Untuk kesederhanaan dan kedamaian yang kutemukan disini,
Salam pelukan hutan kesembuhanku sudah dekat.

Diantara pohon-pohon yang tinggi dan gemerisik dedaunan,
Aku diingatkan oleh apa yang diyakini oleh jiwaku.

Bahwa alam adalah tempat perlindunganku, sekali lagi tempat perlindunganku,
Dan di hutan aku menemukan kisah hidupku yang menyembuhkan.

Jakarta, Medio September 2024

Friday, December 20, 2024

In Memorial of My Forest Home (A Poem)


Amidst the silent whispers of the trees, 
Where once they danced with grace in sunlit streams, 
Now echoes linger, carried by the breeze, 
Of verdant dreams that lay in fractured seams. 

Once, vibrant canopies adorned the sky, 
With leaves that shimmered like the starts above, 
Now barren branches stretch, as if to cry, 
For life extinguished, lost like fleeting love. 

Beneath the roots, a legacy now sleeps, 
A tapestry of life, so rich, so dense, 
Yet in our hands, destruction’s burden creeps, 
Leaving behind a sorrow, grave and tense. 

O, haunted whispers of the past, I mourn, 
A world once rich, now left to weep and yearn, 
In every shadow, echoes of the torn, 
I carry forth the lesson, wounds to learn. 

Together, we shall rebuild, heal the land, 
Revive the spirit that once freely soared, 
For though the forest’s heart was crushed by hand, 
In nature’s arms, hope’s promise is restored. 

Bandung (Indonesia), 30th November 2024

Orangutan Sang Penjaga Rimba

Oleh: Alue Dohong Ditengah hutan rimba yang subur, berbagai mahkluk liar berkeliaran dengan damai dan bersahaja, Berdiri gagah seorang penja...