Catatan dari GLF & GPI, Bonn, Jerman, 19-21 Desember 2017
Ada kejadian yang sangat menarik pada Kamis (20/12/2017) saat saya mengikuti atau menyaksikan Side Event Global Landscapes Forum (GLF) di Pavilion Jerman dengan tema: “Peatland”. Ada 3 (tiga) orang pembicara yang tampil dalam sesi tersebut yakni Prof. Hans Joosten (Greifswald University/Greifswald Mire Center), Diana Kopansky (UNEP, Coordinator GPI), dan Dr. Tobias Selatho (Ramsar Convention Secretary). Yang menarik pada sesi ini adalah ketiga presenter dalam presentasinya justru memuji-muji keberhasilan Indonesia dalam merestorasi, pengelolaan, dan proteksi lahan gambutnya baik dari segi legal framework maupun aksi-aksi nyata di lapangan (mudah-mudahan pujian ketiga orang penyaji tersebut bukan karena kehadiran saya disitu hehehe).
Prof. Hans Joosten misalnya menyatakan bahwa pada kurun waktu 2016-2017 Indonesia telah merestorasi gambutnya melebihi total luasan restorasi gambut yang dilakukan gabungan seluruh negara-negara Eropah selama ini. Bahkan Prof. Joosten menyatakan luasan capaian restorasi gambut Indonesia, tercatat sebagai keberhasilan dalam sejarah restorasi gambut global (saya percaya bahwa statement beliau ini pasti didasari data dan fakta ilmiah karena reputasi beliau sebagai ilmuwan gambut global). Oleh sebab itu, Prof. Hans Joosten menganjurkan agar negara-negara di dunia termasuk negara-negara Eropah dapat belajar dan menimba pengalaman Indonesia dalam merestorasi gambut.
Prof. Hans Joosten (Greifswald University) |
Diana Konpansky (UNEP/Coordinator GPI) |
Dr. Tobias Selatho (Ramsar Convention), paling kanan
|
Saat diinterview Media di acara GLF |
Saat diinterview Media di acara GLF |
Dengan adanya pengakuan global tersebut tentu menjadi cambuk sekaligus tantangan bagi bangsa Indonesia dalam merealisasi target restorasi, pengelolaan, dan perlindungan ekosistem gambut untuk kesejahteraan rakyat dan keberlanjutan fungsi, nilai dan jasa ekonomi, sosial dan lingkungan ekosistem gambut kita. Semua ini akan bisa terwujud apabila kita lakukan secara bersama-sama (collective action) dan mari kita buktikan pada dunia bahwa Indonesia adalah pemimpin dunia dalam restorasi, pengelolaan & perlindungan ekosistem gambut.
No comments:
Post a Comment