Friday, July 13, 2018

Engkau Musi (Puisi Sungai Bagian-4)

Tubuh mu yang tambun dan panjang, berwibawa dan tampak ganas, 
namun sejatinya kamu adalah peramah dan pemurah;
Engkau biarkan tubuhmu ditunggangi dan digilas oleh lalu Lalang perahu, kapal, tonkang besar dan kecil hanya untuk penuhi ambisi dan hasrat kehidupan ekonomi, sosial dan spiritual manusia;
Aliran air mu gemerisik, ber riak-riak, bergelombang kesana-kemari bak gerak tarian penari perut India, akibat hilir mudik kendaraan air;
Engkau telah menghantarkan jutaan manusia dan bermilyar ton barang melalui air mu;
Engkau telah memberikan air mu untuk melepas dahaga manusia, hewan dan benda tak bernyawa lainnya;
Engkau telah bermurah menyediakan pangan dan sumber protein berupa berbagai jenis ikan buat mengenyangkan perut manusia maupun hewan lainnya;
Engkau telah memendamkan limbah dan sampah manusia ke dasarmu yang paling dalam;
Semuanya itu kau lakukan tanpa pamrih dan bersungut-sungut, kecuali, engkau ingin:
Manusia tetap menjaga dan memelihara tubuh dan air mu dengan baik;
Manusia tidak merusak sempadan dan mensodet-sodet tubuhmu;
Manusia tidak menjadikan engkau tong limbah dan sampah kotoran mereka;
Manusia memelihara dan memanen ikan-ikan indahmu mu secara seimbang dan berkelanjutan;
Manusia sadar bahwa tanpa keberlanjutan pengelolaan dan pemanfaatan mu, hanya kesengsaraan dan penderitaan lah akan mereka tuai di kemudian hari.

Palembang, Jum’at, 29 Juni 2018 
By Alue Dohong

No comments:

Short Interview with a Tourist from Australia on Pulau Padar NTT

On 7th July 2022 I visited Pulau Padar (Padar Island), one of the Islands in the Komodo National Park in Nusa Tenggara Timur Province. Pulau...