Tubuh mu yang tambun dan panjang, berwibawa dan tampak ganas,
Engkau biarkan tubuhmu ditunggangi dan digilas oleh lalu Lalang perahu, kapal, tonkang besar dan kecil hanya untuk penuhi ambisi dan hasrat kehidupan ekonomi, sosial dan spiritual manusia;
Aliran air mu gemerisik, ber riak-riak, bergelombang kesana-kemari bak gerak tarian penari perut India, akibat hilir mudik kendaraan air;
Engkau telah memberikan air mu untuk melepas dahaga manusia, hewan dan benda tak bernyawa lainnya;
Engkau telah bermurah menyediakan pangan dan sumber protein berupa berbagai jenis ikan buat mengenyangkan perut manusia maupun hewan lainnya;
Engkau telah memendamkan limbah dan sampah manusia ke dasarmu yang paling dalam;
Manusia tetap menjaga dan memelihara tubuh dan air mu dengan baik;
Manusia tidak merusak sempadan dan mensodet-sodet tubuhmu;
Manusia tidak menjadikan engkau tong limbah dan sampah kotoran mereka;
Manusia memelihara dan memanen ikan-ikan indahmu mu secara seimbang dan berkelanjutan;
Manusia sadar bahwa tanpa keberlanjutan pengelolaan dan pemanfaatan mu, hanya kesengsaraan dan penderitaan lah aka n mereka tuai di kemudian hari.
Palembang, Jum’at, 29 Juni 2018
By Alue Dohong
No comments:
Post a Comment